Jumat, 29 Oktober 2010

Rinti-Rinti Si Miskin

Kala sang surya hampir perlihatkan sinarnya 
Kaki ku tlah menatih ku kejalan 
Menapak jalan setapak 
Mencari rizky-Nya 
      Toleh kanan kiri 
      Tak jemu mencari
      Disudut kota
      Dalam keramaian kota ini
Dengan tangan kotor ini
Dengan tangan rapuh ini
Aku memungut harta bagiku
Yang menjadi sampah bagi mereka
       Tak ada rasa jijik 
       Tak ada rasa malu 
       Demi mendat sesuap nasi
       Tuk menggisi perut ini 
Bila apes nasibku
Aku alih pekerjaan 
Menjadi si peminta-minta
Meminta keikhlasan orang dermawan
       Satu rupiah pun aku terima
       Asal aku bisa makan
       Dan esok ku berfikir-fikir
       Dengan apa lagi aku dapat makan
Bibir ini merinti-rinti
Bibir ini memohon-mohon
Agar mendapat uang
Agar diberi iba
       Tuan-tuan,,,,,,,
        Beri aku uang 
        Oh,,tuan
        Beri aku makan
                TUHAN...
                 Beri aku ketabahan 
                 Ya,,TUHAN
                 Beri aku kesabaran ,,tuk jalani takdir-Mu

Akhir Cerita Cinta

Aku tak tahu awalnya
Rasa itu ada dengan sendiri
Merasuk dalam hati
Terbayang slalu dalam mimpi
    Ketika ku melihat dirimu
    Tak sanggup ku menatap sinar matamu
    Saat ku melihat senyummu
    Tak kuasa ku melupakanya
Mungkin ini yang disebut cinta
Mungkin ini yang tlah tejadi
Rasa ini,cinta ini
Rasanya hanya untukmu 
    Namun apa yang kurasa
    Namun apa yang terjadi dengan hatiku
    Aku tak bisa mencari jawabnya
    Aku tak nampu menggucapnya
Kurasa cinta ini hanya dalam hati
Terpendam jauh dilubuk
Tanpa kau pernah tahu
Tanpa kau sadari
    Apakah kau tahu perasan ini
    Bisakah kau membaca hati ini
    Tanpa harus ku ucap 
    Dari bibir ini
Aku tak tahu awal mulanya
Dan aku tak tahu akhirnya
Akhir dari cerita cinta ini
Akhir dari perasanku ini...........




    for you  " G "
   

Kamis, 28 Oktober 2010

Suara Hati

Aku ingin menjadi embun
menenangkan mu dengan sejuknya
Aku ingin seperti mentari
menyinari langkah mu disaat gelap menyemangati
Bila aku hujan
menitik dengan cinta ku
sedikit dan perlahan
membasahi bumi mu
dan memberikan aroma tersendiri
agar kau menciumnya
merasakan kehadiran mu
Andai aku pagi
akan ku temani diri mu sepanjang hari
dan berharap malam tak hampiri
Disaat kini berganti
senja pun datang
Kilauan emasnya terpancar disana
diufuk sang mega
Jika ku miliki kilauan itu
kan kuberikan meraka untuk mu
menghiasi mu
agar kau tampak istimewa
walau tanpa merekapun kau tetap istimewa
Aku ini ibarat api senja
yang dapat membakar apa saja
tapi tidak untuk kali ini
Bukan untuk membakar mu
kan ku berikan sedikit cahayaku
atau ku biarkan diri ini redup
agar kau tetap hangat
dan menjadi isyarat bahwa engkau luluh dihadapanku
Apabila aku malam
ku hindari diri mu dari kelam
ku perlihatkan bintang dan bulan
karna aku berharap dapat slalu ada untuk mu
Bahkan aku ingin menjadi batu yang kau genggam
Lantas kau lemparkan kedanau cintamu
menjadikan riak gelombang yang
menandakan bahwa,,,,,,,,
mengisi hatimu adalah tugasku. . . . ..

Jumat, 22 Oktober 2010

Hanya untuk Mu

Aku bukan seniman
Yang bisa melukismu
Tapi aku bisa melukis cintamu dihatiku. .
Aku bukan pencipta lagu
Yang bisa mincipta lirik lagu dalam alunan nada untuk mu
Tapi aku bisa mencipta cinta dalam setiap detak alunan jantung mu. .
Aku bukan seorang puitis
Yang bisa merangkai kata* indah untuk mu
Tapi aku bisa mendampingimu seumur hidupku. .

Mungkin, ,aku bukan apa* untuk mu
Tak brarti dimatamu
Tak berguna dihidupmu
Tapi seutuhnya cintaku untukmu. .
Kau begitu berarti dihidupku
Kau slalu hidup dihatiku
Kau jiwa pengisi ragaku
Cinta lahir batinku
Hanyalah untuk mu. . ,

Penantian yang sia-sia

Lelah hati ini mengharapmu
Letih jiwa ini menunggumu
Haruskah kandas cinta ini??
Haruskah hilang sayang ini??
Karna sulit bagiku
Tuk buktikan cintaku
Karna keras hatimu
Tuk terima cintaku
Harus bagaimana lagi
Cara tuk yakinkanmu
Agar kau mengerti
Akan semua rasa cinta ku
Walau aku tak sesempurna malam
Nampak indah karna bulan dan bintang
Atau mungkin ragaku yang nampak kelam
Mungkin itu yang kau pandang
Ribuan air mata jatuh membasahi
Walau butir air mata yang kupunya
Tak seperti kilauan permata
Tapi adakah kau mengetahui??
Tak usah lagi ku mengharapmu
Tak usah ku harap blas cintamu
Karna ku sadari itu
Ku tak layak untuk mu. . .